[FF Berantai] Flechazo : Prolog

ilachan_flechazo

Flechazo
Chanyeol || Romance, Friendship, Comedy, Fluff, Schoollife || Chapter || G
Summary:
Seperti ada bunga lili yang mekar di perut Chanyeol. Perasaan apa itu?
Prolog by ilachan

Iruza Izate @2015


Matanya masih setengah terpejam, rambutnya seperti bulu singa, masih ada kotoran di sudut matanya, bahkan dia masih menguap beberapa kali ketika kakinya diseret ke dapur. Bau masakan ibunya seperti sebuah magnet dan dirinya seperti sebuah besi. Meskipun Park Yoora hanya mendapati ibunya memasak telur dadar, perutnya berbunyi seolah menjawab panggilan alam. Pagi-pagi sekali dia sudah lapar.

“Selamat pagi sayang.” kata Ibunya, sambil mengaduk sesuatu di pancinya.

“Pagi Ma.” kata Yoora acuh tak acuh, sambil meraih gelas dan meminum beberapa teguk air putih yang ada diatas meja makan. Dia mengenyakkan diri disalah satu kursi, menatap ibunya dari kejauhan yang dengan lincahnya menggerakkan spatulanya. “Pagi ini Mama semangat sekali. Bukankah sekarang hari minggu?”

“Iya, Ini semua gara-gara Park Chanyeol.”

“Chanyeol?”

“Ya, dia mau pergi entah kemana. Dan memintaku membuatkan sarapan.”

Mata Yoora berputar dan menemukan sepiring sandwitch beserta segelas jus jeruk penuh tak jauh darinya. Dia menelan ludah, ingin menculiknya.

“Jangan di pegang!” tangan Yoora melayang di udara. “Itu milik Park Chanyeol.” lanjut ibunya. Yoora hanya bisa memutar matanya dan memajukan mulutnya sebal. Ibunya pasti punya kekuatan paranormal, beliau tahu kalau dia ingin mengambil satu potong padahal orangnya sedang disibukkan dengan pancinya.

Tak lama kemudian, Park Chanyeol masuk ke dapur dan bergabung dengan Yoora di meja makan. Penampilan Chanyeol sangat kontras jika dibandingkan Yoora. Dia sudah mandi dan berbau harum, memakai jeans, hoody dan lengkap dengan snapback yang dia pasang dikepalanya. Ditangannya, Chanyeol membawa sebuah tas jinjing yang dimulutnya mencuat sepasang stick drum.

“Kau mau kemana?”

Chanyeol menarik kursi dan mulai melahap sepotong sandwitch miliknya. “Ke sekolah.”

“Bukankah sekarang hari minggu?”

Chanyeol mengangguk, masih berkonsentrasi dengan piringnya. “Aku mau latihan band bersama teman-teman.”

“Aku tidak tahu kau bergabung dengan band sekolah.”

“Sudah lama sebenarnya.” Chanyeol meraih jus jeruknya, meminumnya lalu melanjutkan. “Tapi karena rata-rata anggota band ku sudah kelas tiga jadi dari meraka banyak yang sibuk dengan les dan kursus ini itu.” Dia melempar bulatan roti besar ke mulutnya.

“Oh ya?” Yoora tampak tertarik. “Siapa saja anggota band mu itu?”

“Him jogh de, vokalih.” Chanyeol berjuang dengan mulutnya yang penuh.

“Apa?”

Chanyeol menelan paksa, “Kim Jong Dae, dia vokalis. Lalu ada Kim Jong In, dia gitaris. Ada Oh Sehun, basis lalu Do Kyungsoo dia vokalis juga bersama Jong Dae. Semuanya sudah kelas tiga kecuali Oh Sehun dan Kim Jong In. Mereka masih kelas dua.”

“Oh, aku heran kau tak menyebut Byun Baekhyun.” kata Yoora teringat dengan sahabat Chanyeol yang satu itu. Dari semua teman Chanyeol yang Yoora tau, Byun Baekhyun lah yang paling dia ingat. Sepengetahuan Yoora Baekhyun dan Chanyeol sudah berteman sejak kelas satu. Mereka sering hangout bersama, Chanyeol sering bermain kerumahnya dan Baekhyun juga sering bermain ke rumah keluarga Park. Semua anggota keluarga Park kenal dengannya, apalagi sifatnya yang ramah, ricuh dan cukup berisik serupa dengan Park Chanyeol. Bahkan ibu mereka menganggap Baekhyun seperti keluarga sendiri semacam cucu pertama adik ipar keponakan paman anak bungsu kakek Chanyeol.

Chanyeol menghentikan kunyahannya dan menatap kakak perempuannya itu. “Orang-orang pasti tak menyangka kalau penyiar berita yang muncul tadi malam suka mengamati adiknya yang sedang makan dengan tampang kusut seperti itu. Kau jelek sekali Noona.”

“Ya! Jangan mengalihkan pembicaraan, telinga gajah.”

“Siapa yang kau sebut telinga gajah, telinga gajah?”

“Jadi kau mau menjawab pertanyaanku tidak?”

“Ya Noona, Baekhyun juga salah satu anggota band kami. Dia seorang keyboardist.”

“Kau dengar itu Ma?” adu Yoora.

Wae?” kata Mama Park.

Wae?” kata Park Chanyeol.

“Demi Tuhan sekarang hari minggu dan pagi sekali Chanyeol membangunkan Mama hanya karena mau berangkat ke sekolah dengan alasan latihan band padahal dia mau bertemu dengan Byun Baekhyun!”

Waeyo?” kata Mama Park.

Wae?” kata Chanyeol.

“Tak tahukah Mama kalau adikku berkelakuan aneh?”

“Aneh apanya?” kata Mama Park.

“Apa yang kau maksud Noona?”

Yoora berputar di kursinya dan kembali menghadap Chanyeol. “Itukah alasanya?”

“Apa?” mata bulat Chanyeol bergerak-gerak bingung.

“Itukah alasannya kenapa kamu sudah dua tahun ini tidak punya pacar? Byun Baekhyun kah dibalik semua ini?”

“Apa yang kau bicarakan Yoora.” Seru Mama Park dari dapur, “Memang apa salahnya dengan Byun Baekhyun. Dia anak yang ceria dan berperilaku baik. Aku suka dengannya.”

“Justru itu masalahnya Ma! Bagaimana kalau…” Yoora melirik Chanyeol dengan tampang yang susah diartikan, “… Chanyeol menyukainya?”

“Aku menyukainya? Apa masalahnya?” kata Chanyeol bingung, sibuk dengan sisa-sisa sandwitchnya.

“Aku juga menyukai Baekhyun.” kata Mama Park.

“Astaga. Maksudku bagaimana kalau Chanyeol menyukai Baekhyun dengan artian… Yeah. Kekasih mungkin.” Yoora mengakhiri kalimatnya dengan kedikan bahu.

Mama Park memutar bola matanya dan kembali sibuk dengan urusannya. “Astaga aku kira apa. Kau harus mandi Yoora, agar pikiranmu menjadi bersih.”

Teguran Mama Park rupanya tidak menghentikan Yoora. Dengan gaya bicaranya ala pembawa berita, kini dia beretorika tentang bagaimana dampak psikologi seseorang terhadap reaksi lingkungan jika dia penyuka sesama jenis. Yoora berceloteh panjang dengan berbagai sumber yang dia kaitkan, sedangkan Chanyeol dia tak acuh. Dia membiarkan kakaknya berbicara dan merubah tempat makan menjadi siaran berita pagi. Sedangkan dirinya sendiri disibukkan dengan balasan pesan dari Jong Dae.

“…. Kalau kita tidak bertindak jauh kepada Chanyeol, kekhawatiranku akan berbuah nyata. Maksudku, dia adalah adikku yang tampan. Aku masih tak habis pikir ketampananya tidak bisa menolongnya mendapat cinta. Jadi aku pikir ada dua faktor yang terjadi pada kasusnya. Ketampanan Chanyeol ada di bawah standar para gadis, ataukah tak ada gadis yang sesuai dengan standar Chanyeol?”

Mama Park hanya terkekeh mendengar mulut cerdas Park Yoora beraksi, “Baiklah sayang. Apa yang harus Chanyeol lakukan?”

“Park Chanyeol harus punya pacar.”

Kalimat terakhir Yoora sukses merampas perhatian Chanyeol. “Haruskah aku berkencan dengan mahluk berjenis perempuan itu agar kalian percaya bahwa aku normal?”

“Tepat sekali.”

Noona, aku normal!”

“Sayangnya aku tak cukup percaya.”

“Aku adikmu Park Yoora. Kita hidup dibawah atap yang sama sejak lahir. Kau sudah tau kalau aku pernah pacaran sebelumnya dan bahkan kau pernah berkenalan dengan mantan terakhirku itu…”

“Dua tahun yang lalu.” Yoora mengangkat alisnya, siap menyerang lagi. “Dua tahun yang lalu kau masih punya kekasih. Yeah, aku percaya kau normal. Tapi sekarang, siapa tahu bahwa orientasimu sudah berpindah.”

Chanyeol memutar matanya kesal, sebisa mungkin tidak menumpahkan sisa jus jeruknya keatas kepala Yoora. Chanyeol sebenarnya sudah sering berargumen dengan topik menggelikan semacam ini bersama kakaknya, tapi Chanyeol pikir itu semua hanya sebatas candaan saja. Kali ini kepala Chanyeol seperti dihujam jarum akupuntur, ternyata selama ini Park Yoora menganggap Chanyeol aneh. Apalagi tadi Yoora mengatakan bahwa ketampanan Chanyeol bukanlah standar para gadis? Ini benar-benar tidak bisa diterima.

“Oke!” Chanyeol menggebrak meja, membuat Yoora berjengit di kursinya.

“Oke?”

“Oke, aku akan membuktikan kalau aku benar-benar normal.”

Salah satu ujung bibir Yoora tertarik keatas, inilah reaksi yang dia tunggu dari Park Chanyeol. “Caranya?”

“Aku akan berkencan. Dengan seorang gadis tentunya. Gadis yang benar-benar cantik.” Chanyeol menghela nafas, nyaris berdo’a semoga saja perkatataanya tidak salah, “Beri aku waktu satu bulan.”

“Satu minggu.” tukas Yoora.

“Satu bulan.”

“Dua minggu.”

“Satu bulan.”

Yoora menghela nafas. “Baiklah! Tiga minggu.”

“Oke! Tiga minggu lagi aku akan mendapatkan pacar.” Chanyeol menyambar tasnya dari meja dan melesat keluar ruangan tanpa susah-susah pamit pada Yoora bahkan juga pada Mama Park.

“Dia marah Yoora.” kata Mama Park, menatap Yoora sedikit menegur.

“Kalau tidak begini, dia akan nyaman menjadi pria single yang bersahabat baik dengan remaja tampan tapi cantik seperti Byun Baekhyun. Mereka membuatku khawatir.” Yoora mengedikkan bahu lalu mendengar pintu depan di banting. Chanyeol sudah pergi. “Ma, aku boleh minta sandwich saperti milik Chanyeol?”

***

Chanyeol menendangi batu-batu kecil ketika dia berjalan pulang dari sekolah. Taruhan konyol yang dia lakukan bersama kakaknya membuat latihan band-nya kacau. Dia tidak bisa berkonsentrasi dengan drumnya. Semua anggota band-nya satu-persatu menyalahkan Chanyeol bahkan Kyungsoo turun tangan mencekik lehernya. Karena kondisi Chanyeol yang buruk dan membuat latihan tidak kondusif, akhirnya mereka memutuskan pulang latihan lebih awal.

Chanyeol menghela nafas dan diam-diam menyentuh lehernya, cekikan Kyungsoo seperti masih tersisa disana.

“Dimana aku mendapatkan seorang gadis yang mau aku kencani?” lirih Chanyeol putus asa. Otaknya sekarang benar-benar kacau . Harusnya dia tahu kalau Yoora punya keahlian mengerikan untuk memancing seseorang mengatakan apa yang dia minta. Yoora dan mulut cerdasnya adalah perpaduan yang mengesalkan. Tak heran kalau kakaknya menjadi pembawa acara berita. Oh, bahkan mungkin dia bisa mencoba menjadi presenter gosip mengingat mulutnya juga lihay berkata-kata dusta. Dia mengatai adik kandungnya sendiri sebagai orang yang tak normal. Kakak macam apa dia itu.

Tak lama kemudian Chanyeol mendapati dirinya berdiri di depan konter sebuah café yang tak jauh dari sekolahnya. Dia berkonsentrasi pada papan menu dibelakang pelayan, memilih kue mana yang paling tepat untuk mengobati rasa kesalnya.

“Aku pesan lime tiramisu dan latte.”

Si pelayan mengangguk, meminta tagihan pada Chanyeol dan akhirnya Chanyeol mengenyakkan diri di salah satu kursi yang dekat dengan jendela. Lagi -lagi dia menghela nafas. Entah sudah keberapa kalinya dia membuang nafasnya dengan lelah. Seluruh otaknya lelah hanya dengan memikirkan bagaimana caranya dia bisa mendapatkan gadis yang mau berkencan dengannya hanya dengan waktu tiga minggu.

Chanyeol tertawa getir sendiri, bahkan bebrapa orang yang duduk tak jauh darinya memandangnya aneh.

Tiga minggu.

Gila apa dengan waktu tiga minggu. Selama setahun ini saja dia tak mendapatkan ajakan kencan atau semacamnya.

Tunggu sebentar.

Dulu Park Chanyeol yang masih kelas satu sungguh populer dikalangan para gadis. Meskipun sejak kelas satu dia sudah berteman akrab dengan Jong Dae dan Baekhyun tapi itu bukanlah menjadi sebuah halangan untuknya mendaptkan kekasih. Buktinya masih kelas satu saja dia sudah berganti pacar sebanyak tiga kali dan…

Itu terjadi dua tahun yang lalu. Dia mendesah lagi.

Jangan-jangan teori yang telah dikatakan Yoora benar. Jangan-Jangan para gadis sudah mulai bosan dengannya, atau mungkin mereka mengira Park Chanyeol menjalin hubungan khusus dengan Byun Baekhyun. Ah, itu menjijikkan. Atau mungkin, para gadis punya standar yang lebih tinggi dari pada dirinya?

Hey, dia itu Park Chanyeol. Tingginya 185 centi meter dan para gadis menginginkan standar yang lebih tinggi lagi? Mereka mau berkencan dengan tiang listrik atau tower pemancar? Lagi pula, sepertinya teori itu tak benar-benar terbukti karena Jong Dae yang tingginya tak setinggi dirinya juga sudah mempunyai pacar.

Itulah pertanyaanya. Kenapa bisa Jong Dae sudah punya kekasih sedangkan dirinya belum? Dia harus bertanya kepada sahabat-sahabatnya.

Chanyeol menarik ponsel dari saku celananya bersamaan dengan datangnya minuman dan kue yang telah dia pesan. Dia tak lantas mengicipi minumannya dulu, karena rasa bingung dan penasaran menggeluti pikirannya. Dia ingin berbicara pada Baekhyun dan Jong Dae.


Chanyeol added Baekhyun and Jongdae to conversation.

Chanyeol:
Yo

Baekhyun:
Apa?  Kau merindukanku yeol?

Jongdae:
Ada apa yeol?

Chanyeol:
aku butuh pertolongan kalian T______T

Baekhyun:
Wae?

Jongdae:
Kenapa tiba-tiba sedih?

Chanyeol:
Aku punya masalah besar. tolonglah aku.. huhuhu

Jongdae:
Apa kau baru saja menelan stick drum-mu?

Baekhyun:
Kenapa aku tidak terkejut. Kau selalu bermasalah -__-

Chanyeol:
sssial aku serius. Aku punya taruhan dengan kakakku dan aku harus memenangkan ini. karena ini…. mempertaruhkan harga diriku.

Jongdae:
apa yang kau bicarakan ini tentang ulangan fisikamu yang kertas ulangannya kau buat usap keringat?

Baekhyun:
oh iya, Jongdae aku minta contekan PR bahasa nomer dua. tentang macam dan pengertian puisi dan pantun dan entahlah. apa sih soal nomer dua?

Jongdae:
Byun, di jaman modern ini ada alat yang bisa menjawab semua keluh kesahmu bernama google. cari sendiri sana.

Baekhyun:
tapi aku ingin melihat punyamu.

Jongdae:
Tidak mau -__-

Chanyeol:
GUYS! aku mengumpulkan kalian bukan untuk mendiskusikan tugas. Heol!

Baekhyun:
Aku kira kita sedang kerja kelompok secara virtual

Jongdae:
Yeah

Chanyeol:
Tidak! Aku disini meminta bantuan kalian atas solusi masalahku.

Baekhyun:
baiklah ceritakan pada kami masalahmu, tuan penuh masalah.

Chanyeol:
-___- okay, begini byun. pagi ini kakakku mengatakan sesuatu padaku. intinya, dia mencurigai persahabatan kita.

Baekhyun:
Oh!  apakah Yoora Noona naksir aku?

Chanyeol:
Noway. Maksudku… dia mengira kalau ada sesuatu yang terjadi diantara kita.

Jongdae:
Astaga, pembicaraan macam apa ini!

Baekhyun:
Kenapa perkataanmu ambigu begitu? katakan dengan jelas.

Chanyeol:
Yoora mengira kalau kita tidak normal Baek! dia mengira kalau kita menjalin hubungan lebih mengingat terakhir kali aku berpacaran sudah dua tahun yang lalu. Dia mengira aku sekarang bersamamu. Kau tahu kan maksudku apa -__-

Baekhyun:
Ya tuhan!

Jongdae:
Ya tuhan! kenapa aku terjebak di chatroom sepasang kekasih.

Chanyeol:
Tak lucu troll. aku serius.

Jongdae:
lantas, apa yang bisa aku bantu.Kau memasukkan aku bukan hanya karena untuk memamerkan kemesraan bukan?

Chanyeol:
Tidak. aku butuh bantuanmu. Carikan aku pacar. Siapapun itu, aku harus punya pacar dalam kurun waktu tiga minggu ini.

Baekhyun:
Itukah taruhanmu dengan kakakmu?

Chanyeol:
yeah, selain itu aku butuh tips atau kiat-kiat untuk mendapatkan pacar dengan cepat dan cantik. ingat waktuku hanya tiga minggu.

Jongdae:
Astaga, orang ini banyak maunya.

Chanyeol:
Ayolah. bantu aku T_T

Baekhyun:
Baiklah, aku punya beberapa rekomendasi cewek yang kiranya cantik dan memikat. Bagaimana kalau Yoona?

Jongdae:
Yoona?

Chanyeol:
Yoona siapa?

Baekhyun:
Dia alumni sekolah kita. kebetulan dia tetanggaku. cantik bukan?
Untitled

Chanyeol:
tak bisakah kalian memberikan opsi anak satu sekolah saja -__-

Jongdae:
Babaimana kalau dia?
😍

Chanyeol:
SUZY???? Itu artinya aku harus bersaing dengan 1000000 fanboy sekolahan lainnya. -__-
TIDAK!

Baekhyun:
Aku tahu siapa yang pantas buatmu yeol.

Chanyeol:
Siapa?

Jongdae:
Entah kenapa aku antusias dengan saran baekhyun XD

Baekhyun:
Dia……
*-*

Chanyeol:
Amber… yang benar saja. aku nanti dikira benar-benar gay! meskipun dia sebenarnya cewek.

Baekhyun:
Aku benar-benar tidak tau seleramu Yeol. Okay? Tanyakan pada Jong In atau Sehun. Mereka berdua bajingan sekolah sebenarnya.

Jongdae:
Yeah, dan juga Kyungsoo. Dia sepertinya punya banyak saran dengan masalahmu ini.

Chanyeol:
Aku sudah menduga kalau kalian berdua tidak berguna -___-

Jongdae:
Sial!

Baekhyun:
Ingatkan aku untuk menyumpalkan stick drum ke lubang hidungnya besok, Jongdae.

Chanyeol added Sehun, Jongin, and Kyungsoo to conversation

Kyungsoo:
Ada apa ini? ribut sekali

Baekhyun:
kita bahkan belum mulai dan kau baru muncul sudah dibilang ribut? -_-

Sehun:
Aku sepertinya salah masuk chat room

Jongin:
Kenapa aku dimasukkan ke chat kerja kelompok kelas tiga?

Jongdae:
Ini bukan forum kerja kelompok teman-teman.

Kyungsoo:
Syukurlah, aku kira kalian mau mencontek PR ku

Baekhyun:
Sebenarnya sih IYA

Chanyeol:
carikan aku pacar teman-teman. waktuku hanya tiga minggu!!!!

Sehun:
Kau pikir kita biro jodoh Hyung?

Chanyeol:
Aku tahu kalau kau dan Jongin adalah calon playboy ternama. cepat kasih aku saran. dan sesuaikan dengan tipeku. dan dia juga harus cantik. OH! dia harus teman satu sekolah.

Jongin:
Orang ini banyak maunya. -___-

Jongdae:
Aku bilang juga apa -_-

Kyungsoo:
Bagaimana kalau Luna?
Untitled | via Tumblr

Jongdae:
Dia cantik, dia pintar, dia oke, ramah dan sopan. Sempurna sekali.

Chanyeol:
bukankah Luna itu adalah tipe idaman kyungsoo?

Kyungsoo:
🙂

Baekhyun:
Astaga hahaha Kyungsoo tersipu. kau seperti baru saja mengungkapkan cinta secara tak tersurat bro.

Chanyeol:
Wow. baiklah. lainnya

Sehun:
dia sexy
Hyuna instagram update

Baekhyun:
Yeah, dia sexy, cantik tapi cukup binal.

Jongin:
Tipeku juga. 😀

Kyungsoo:
Sama-sama binal.

Chanyeol:
Hyuna. bukan tipe kakakku. yeah dia sedikit liar dan tak terkendali.

Jongdae:
kau perlu yang lebih jinak rupanya?

Chanyeol:
err, mungkin.

Jongdae:
😍

Jongin:
Joy anak kelas satu B itu?

Jongdae:
Yeah.

Baekhyun:
Sepertinya dia polos sekali. berbanding terbalik dengan hyuna.

Kyungsoo:
aku beberapa kali melihatnya di kantin. dia cukup manis. dia oke

Chanyeol:
Aku tidak mau pacaran dengan anak dibawah umur

Sehun:
Astaga.. dia banyak maunya.

Jongdae:
LANTAS MAUMU SEPERTI APA?

Baekhyun:
bagaimana kalau dia…
lets remember the heirs again mehehe

Kyungsoo:
wow, akhirnya seseorang menyarankan Sojung.

Jongdae:
Dia cantik, dia oke. perfect! aku adalah fansnya.

Jongin:
JANGAN ADA YANG MENYENTUH SOJUNG! DIA MILIKKU

Sehun:
Dia bukan milikmu. dia milik Kang Minhyuk. mereka sudah pacaran selama dua bulan ini
aku punya buktinya..
Untitled

Jongin:
mereka berdua hanya membaca buku di perpustakaan. Itu bukan bukti yang akurat sehuna.

Sehun:
Serangan kedua
Krystal f(x) heirs | via Facebook

Jongin:
TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK!!!!

Chanyeol:
ada yang patah hati

Sehun:
Kau masih menganggapnya milikmu jonginie?

Jongin:
Dia AKAN menjadi milikku! Mungkin sekarang dia milik Kang Minhyuk tapi dia akan menjadi milikku selanjutnya dan seterusnya 😦

Kyungsoo:
Ngomong-ngomong soal Sojung. aku dengar dia dekat dengan Myungsoo

Baekhyun:
Benarkah? whoaa. aku tak menyangka Sojung bisa sepopuler itu.

Jongdae:
Aku tak menyangka chatroom ini menjadi diskusi gosip -_-

Sehun:
Daebak

Jongin:
Kau tak punya buktinya hyung!!!!

Kyungsoo:
Oh, aku punya Jong In.
myungstal

Jongin:
Hyung!! kenapa kau tega melakukan hal ini kepadaku. !!!!!!!!!!!!!

Kyungsoo:
ini fakta pahit namanya

Jongdae:
entah kenapa aku manjadi bahagia XD

Baekhyun:
baik Myungsoo atau Kang Minhyuk, keduanya oke menurutku. kau harus menyerah Jong In.


Chanyeol meletakkan ponselnya. Dia hanya bisa terkikik melihat perselisihan yang terjadi di chat room. Chat room-nya kini berubah menjadi diskusi fanboy Sojung beserta Jong In yang patah hati. Mereka tidak menyerah menghancurkan Jong In dan malah semakin gencar ketika Jong In berkoar-koar marah.

Minuman yang Chanyeol pesan sudah dingin karena dia terlalu disibukkan dengan ponselnya sedari tadi. Dia menyeruput minumannya sedikit sambil memperhatikan sekeliling cafe. Iseng. Dia kini sudah tidak lagi merasa pusing dengan masalah yang ditimbulkan kakaknya. Sepertinya guyonan sepele yang baru saja dilakukan teman-temannya di chat membuat stress-nya sedikit berkurang. Chanyeol bahkan lebih rileks, menggoyang-goyangkan kakinya berdendang dalam hati, mengikuti alunan musik cafe sambil menyeruput minumannya yang sudah dingin. Matanya berkeliling, mulai dari mengamati pemandangan diluar jendela, memperhatikan langit-langit cafe, lalu lehernya berputar melihat wajah-wajah pengunjung cafe siang itu. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda, dengan buku mereka, entah kerja kelompok atau sekedar mengobrol. Mata Chanyeol terus bergerak, sampai akhirnya dia menemukan sosok yang duduk tak jauh dari hadapannya.

Gadis itu duduk sendirian di meja dekat jendela, sama seperti dirinya. Dia duduk tenang, pandangannya menerawang menembus jendela. Dia mengenakan dress tanpa lengan berwarna putih dengan motif polkadot yang tersebar diseluruh kain. Rambut hitamnya menutupi sisi wajahnya, menghalangi Chanyeol melihat wajahnya lebih jelas. Beberapa saat Chanyeol menelitinya, sepertinya gadis itu tidak asing untuknya. Dia mencoba berpikir, mengorek informasi yang ada di kepalanya, kira-kira dimana Chanyeol pernah melihat dia.

Tak lama kemudian Chanyeol mendapati gadis itu bergerak di kursinya, memberesi barang-barangnya, hendak meninggalkan cafe. Chanyeol penasaran sekali dengannya, haruskah dia menyapanya? Tapi dia pasti dikira pria aneh karena mereka berdua sama sekali tidak mengenal. Gadis itu sudah berdiri, Park Chanyeol menjadi panik.

Tanpa berpikir panjang tangan Chanyeol meraih ponselnya dan membuka aplikasi kamera miliknya. Dengan hati-hati dan senatural mungkin dia mengangkat ponselnya dan memastikan lensa kameranya menangkap gambar gadis itu ketika melewatinya.

Berhasil. Tapi fotonya sedikit buram.

Chanyeol tak menyia-nyiakan kesempatan terkhirnya mengamati gadis itu. Matanya terus saja mengikuti pergerakannya, bahkan leher dan tubuhnya ikut berputar mengikutinya. Dan sampai akhirnya gadis itu menghilang ditelan pintu depan.


Chanyeol:
Guys, sepertinya aku telah jatuh cinta.

Kyungsoo:
jadi kau sudah menemukan calon gadis yang kau inginkan?

Chanyeol:
Sepertinya begitu. tapi aku tak mengenalnya.

Baekhyun:
bagaimana bisa?

Sehun:
Jangan membuatku penasaran Hyung.

Chanyeol:
Oke, aku harap salah satu dari kalian ada yang mengenal gadis ini. Aku yakin sekali kalau dia bersekolah di sekolah yang sama dengan kita.
baek sumin

Jongdae:
Kau mendapatkannya dari mana?

Chanyeol:
Aku diam-diam memotretnya ^^V
dia cantik bukan?

Jongin:
Aku sepertinya tau siapa dia.

Baekhyun:
Siapa dia Jong in?

Chanyeol:
Cepat katakan!

Jongin:
Sebentar aku sedang berpikir.

Chanyeol:
Astaga kau lama sekali.

Jong in.

Kim Jong In

Ya! kenapa kau tak membalasku?

Jongin:
Astagah! aku masih menanyakan pada temanku. temanku adalah temannya. namanya adalah Baek Sumin

Baekhyun:
Baek Sumin? Jangan-jangan dia saudara jauhku.

Jongdae:
Jangan konyol.

Chanyeol:
Baek Sumin? nama yang cantik

Baekhyun:
Yeah, nama yang diawali dengan Baek memang cantik dan tampan.

Kyungsoo:
Baek Sumin, kau yakin dengan dia Yeol?

Chanyeol:
Aku harus mencobanya bukan?

Sehun:
Kau benar-benar yakin ingin mendapatkannya Hyung?

Chanyeol:
Yeah, memangnya kenapa?

Sehun:
Dia gadis yang benar-benar sulit. dia pendiam dan tertutup. tak ada satupun siswa di sekolah kita yang bisa mendapatkannya kau tahu.

Baekhyun:
Aku tak menyangka kalau saudaraku itu sangat misterius.

Jongdae:
sepertinya kau harus memikirkannya lagi yeol.


Untuk kedua kalinya Chanyeol meletakkan ponselnya. Baek Sumin. Gadis pendiam dan misterius. Jongdae bahkan menyarankan kepadanya untuk memikirkan lagi. Haruskah Chanyeol menyerah?

Memang, masih banyak gadis cantik yang bersarang didalam sekolahnya. Tapi Chanyeol tak pernah menemukan ketertarikan diantara mereka. Bisa jadi itulah kenapa Chanyeol menjadi pria single selama dua tahun, karena tak satupun gadis yang mempunyai ketertarikan menurut versinya. Tapi Baek Sumin?

Chanyeol hanya memperhatikan dia duduk diam di meja cafe dan tak melakukan apapun tapi Chanyeol sudah menemukan ketertarikan aneh terhadap gadis itu. Demi tuhan gadis itu hanya melamun dan Chanyeol sudah dibuat penasaran. Bahkan dia rela melakukan hal yang memalukan, mencuri fotonya, hanya karena penasaran menggebu menguasainya. Chanyeol sepertinya kurang waras.

Lalu, haruskah Chanyeol menyerah dengan Baek Sumin?

Hati kecilnya berbicara, tidak ada hal yang tidak mungkin. Gadis pendiam bukanlah halangan untuknya kalau Chanyeol menginginkannya. Sifat egois Chanyeol tiba-tiba saja menyeruak keluar entah berasal dari mana. Dia punya pikiran menggebu untuk mendapatkannya dan rasanya itu harus. Bayangan gadis itu berkelebat lagi di pikirannya dan membuat dadanya sesak. Perutnya sedikit melorot tak nyaman dan seperti ada bunga lili yang mekar didalamnya, menggelitik dinding-dindingnya. Chanyeol menggigit bibirnya, dan mengacak rambutnya asal. Tenggorokannya tiba-tiba terasa kering dan memutuskan untuk menghisap sedikit minumannya kembali. Ada hal yang mengganjal dan membuatnya tak nyaman. Perasaan macam apa ini?

-tbc-

Silahkan dilanjutkan soviya hahaha

a/n 

Terkutuklah Chanyeol dengan genre romance yang berbau komedi dan ada bumbu persahabatannya. Aku benar-benar stuck. Apalagi dengan tuntutan untuk memeperkan karakter gamblang tokoh mitos bernama Chanyeol dengan segenap sisa kekuatanku melawan Writing blok.

HUH! I’M SO Done. Bilang aja kalo ini klise, murahan atau mungkin basi. Sorry ngga bisa nulis yang semacam mindblowing dan gak mainstream.

Aku gak punya ide. Serius. Sorry kalau ini mengecewakan dan jauh dari harapan. Yeah I know it. I already know so Shussh. Kalau genrenya semacam psycologi, suspense atau surealist sih hayuk *plok

Jadi.. Inilah dia. aku harap comedynya dapet. friendshipnya dapet, karakternya …. entahlah begitulah. plottingnya seperti itu.. dan entahlah.
soal poster… aku cuman bisa buat seperti itu jadi iklaskan saja. kalau diantara teman-teman ada yang mau bikinin, silahkan dengan senang hati saya tampung ^^ dan jangan lupa bikin masterlisnya ya. aku sudah buat, silahkan dicontoh.

aku minta kripik pedasnya

best regards ilachan 🙂

 

 

214 respons untuk ‘[FF Berantai] Flechazo : Prolog

  1. Dapet kok kak apalagi komedinya… 😂 jongin udah ngak patah hati lagi soalnya krystal sudah menjadi miliknya sekarang wkwk, aku izin baca lanjutannya ya kak

  2. hahahahaha……☺
    keren….bikin ketawa chatroom chanyeol
    sama grupya,,,….
    niaty minta tolng jadi kemana mana obrolannya
    ☺ ,,,bikin patah hati pula,,,

Tell me